Akhyar :  Kerahkan Semua Kepling & P3SU Bantu Korban Banjir di 10 Kecamatan 

Medan (klikmedan.id) – Sebanyak 26.671 orang dan 8.608 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak banjir bandang yang telah melanda beberapa kawasan yang ada di Kota Medan diantaranya 10 Kecamatan yang ada di Kota Medan pada Jumat (4/12) lalu. Atas dasar itulah Pemko Medan menggelar Rapat Penanggulangan Dampak Banjir di Kota Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Jenderal Sudirman No 35, Minggu (6/12).

Rapat yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi didampingi Asisten Administrasi Umum (Asmum) Setda Kota Medan Renward Parapat tersebut, diikuti para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Lingkungan Kota Medan dan Camat se Kota Medan.

Dalam arahannya Plt Wali Kota Medan meminta kepada seluruh Kepala Lin
gkungan (Kepling) dan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) yang ada di beberapa kecamatan yang tidak terkena dampak banjir agar turun dan membantu kecamatan yang terkena banjir sehingga penanganan dari dampak banjir ini dapat segera diselesaikan secepatnya. Selain itu, kepada OPD terkait juga diminta masing-masing menurunkan personilnya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Ada daerah yang dampaknya sangat berat, jadi di dibantu oleh Kepling dan P3SU yang tidak terdampak agar mempercepat penanganan dampak ini dan untuk mengantisipasi potensi karena cuaca sangat ekstrim. Untuk pembagian tugas, akan dikoordinasikan melalui Bagian Tata Pemerintahan (Tapem). Mulai besok pagi dikerahkan Kepling dan P3SU ini agar membantu wilayah yang terdampak,” kata Akhyar.

Lebih lanjut Akhyar menjelaskan, selain mengerahkan para Kepling dan P3SU Kecamatan, Pemko Medan juga akan mengerahkan OPD terkait untuk membantu masyarakat. Misalnya Dinas Kesehatan Kota Medan agar menginstruksikan klinik-klinik yang ada untuk dapat memantau kesehatan para korban banjir.

“Penanganan dampak seperti lumpur dan yang lainnya, gotong royong semua pihak baik aparatur Pemko Medan TNI/Polri dan elemen masyarakat lainnya sangat membantu, mungkin dalam satu atau dua hari ini dampak itu dapat segera diselesaikan. Kemudian potensi penyakit pasca banjir juga diantisipasi dan seluruh jajaran kesehatan puskesmas ikut membantu sudah menyiapkan mobil klinik bergeraknya sehingga masyarakat yang perlu bantuan kesehatan nanti dapat segera diatasi. Semua ini kita lakukan untuk membantu masyarakat dalam mengurangi beban mereka,” ungkap Akhyar.

Dalam kesempatan tersebut, Akhyar juga mengingatkan kepada Camat agar selalu siaga pasalnya menurut informasi dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dalam kurun waktu 3 hari kedepan masih tetap sama. Oleh sebab itu, agar selalu waspada dan siap siaga jika kembali terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

“Saya minta kepada seluruh Camat agar selalu stand by dan dirikan posko di kantor camat masing-masing untuk kesiapsiagaan agar mudah bergerak dalam mengantisipasi hal ini. Semoga hal ini tidak terjadi lagi, hanya saja kita harus tetap waspada dan siap siaga jika ada yang tidak kita ingin seperti saat ini terjadi lagi nantinya,” jelas Akhyar.

Sebelumnya di awal rapat, Akhyar meminta laporan dari setiap camat tentang kondisi di wilayah masing-masing terkait banjir dan penanganan dampaknya. Ada sepuluh kecamatan yang dilanda banjir akibat luapan beberapa sungai yang melintasi Kota Medan. Kesepuluhnya adalah Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Polonia.

Dari laporan para camat itu, orang yang terdampak banjir lebih kurang 26.671 atau 8.608 KK. Korban jiwa yang merupakan warga Medan dalam bencana banjir ini satu orang. Pemko Medan menyiapkan tenda pengungsian berikut dapur umum yang jumlahnya mencapai 57. Para camat itu juga melaporkan, berbagai pihak juga turut membantu penanganan dampak banjir ini, di antara TNI/Polri dan segenap komponen masyarakat.

Para camat yang wilayahnya terkena banjir juga melaporkan saat ini, sebagian besar warga mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Dan yang diperlukan saat ini adalah mencegah terjadi penyakit, karena itu perlu pemeriksaan juga obat-obatan. Selain itu, para korban juga membutuhkan peralatan bayi. Selain itu, beberapa camat juga membutuhkan alat sedot lumpur untuk melakukan pembersihan. Pasalnya banjir kali ini membawa lumpur. Tidak sedikit rumah maupun gang-gang yang terkena terpaan lumpur.

Hadir dalam rapat itu antara lain Plt Asisten Pemerintahan Sosial Setdako Medan, Renward Parapat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan, dr. Edwin Effendi, Kadis PU, Zulfansyah Ali Saputra, Kasatpol PP, M. Sofyan Kabag Tapem Rasyid Ridho, dan Kabag Humas Arrahman Pane.(Sr)

Komentar