Bobby Nasution  Ketat Jaga Kualitas Pembangunan Infrastruktur

klikmedan.id
Medan –  Sebagai salah satu upaya meminimalisir terjadinya banjir maupun genangan air di Kota Medan, pembenahan drainase menjadi salah satu prioritas yang ditangani Wali Kota Medan Bobby Nasution. Di tahun ini, tercatat ada 59 titik pembangunan drainase yang dilakukan. Dari jumlah tersebut, pembangunan 36 titik drainase diantaranya dengan sistem U-ditch yakni saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U. Sedangkan sisanya yang 23 titik lagi dibangun dengan mnggunakan metode cor ready mix.

Mengingat  fungsi drainase sangat vital dalam mengatasi banjir, Bobby Nasution pun ingin pembangunan yang dilakukan tidak asal jadi. Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan itu turun langsung mengawasi pembangunan drainase yang sedang dilakukan. Seperti yang dilakukan, Rabu (8/12) lalu, Bobby meninjau langsung pembangunan drainase dengan sistem U-ditch di Jalan Karya Wisara, tepatnya mulai Persimpangan Jalan Eka Warni sampai Persimpangan Jalan Eka Rasmi. Selain ingin memastikan pembangunan berjalan lancar,  pengerjaan yang dilakukan juga benar-benar berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Pembangunan  drainase dengan sistem U-ditch diharapkan Bobby dapat menghasilkan drainase yang jauh lebih baik dibandingkan drainase yang ada selama, sehingga dapat mengatasi persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan warga. Terkait itu, Bobby saat peninjauan terus mengingatkan agar pengerjaan dilakukan dengan baik, termasuk memperhatikan tingkat kemiringan sehingga  drainase nantinya berfungsi dengan baik dan maksimal untuk mengalirkan air.

“Penggunaan U-ditch ini akan menjadi saluran primer dan disambungkan ke beberapa saluran di area pemukiman di Kecamatan Medan Johor. Untuk itu kita ingin memastikan pekerjaan drainase yang dilakukan tepat dan memperhatikan kualitas,” kata Bobby Nasution disaat melakukan peninjauan tersebut.

Disamping itu, Bobby menegaskan drainase yang dipasang U-ditch  ini harus terbuka, tidak ada yang tertutup, kecuali akses masuk ke pemukiman masyarakat. “Untuk memaksimalkan penggunaan U-ditch ini berjalan sesuai yang kita harapkan, saya minta agar drainase jangan ada yang di tutup kecuali jalan keluar masuk warga,” tegasnya.

Upaya Bobby Nasution dalam menjaga kualitas pembangunan infrastruktur disambut baik dan diapresiasi akademisi Fakultas Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU) M Ridwan Anas. Dikatakan Ridwan, penggunaaan Concrete Pre Cast (beton pracetak) untuk saluran drainase tentu lebih menjamin kualitas/mutu beton yang terpasang. Disamping itu juga proses pengerjaannya juga jauh lebih cepat sehingga cepat difungsikan.

“Saluran sudah didesain untuk mengalirkan air dan sedimen. Dengan adanya bangunan di atas saluran dapat mengurangi kapasitas saluran untuk mengalirkan dan menambah sampah, sehingga menjadi sedimentasi. Bangunan juga dapat menghambat aliran air dari badan jalan ke saluran drainase,” ungkap Ridwan.

Selanjutnya Ridwan menilai, turun langsungnya Bobby Nasution untuk melihat pengerjaan infrastruktur sudah tepat dan harus dilakukan. Sebab, seorang pemimpin perlu turun ke lapangan untuk melihat kualitas dan progress pekerjaan sehingga memberikan dorongan bagi dinas terkait untuk bekerja lebih maksimal. Apalagi, imbuhnya, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini dan berbedanya alokasi penganggaran.

“Pak Bobby sangat konsisten dengan visi dan misi yang dijanjikan. Dimana banjir menjadi program prioritas, selain permasalahan Covid-19 dan perekonomian. Berdasarkan pemberitaan di media, jelas bahwa Pak Wali Kota Medan sangat ketat mengawasi terhadap kualitas pembangunan infrastruktur yang dilakukan,” paparnya.

Dukungan dan apresiasi atas upaya Bobby Nasution dalam menjaga kualitas pembangunan infrastruktur juga disampaikan Dosen Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil UMA Ir Melloukey Ardan MT.  Menurut Melloukey, penggunaan U-ditch atas saluran drainase sangat tepat serta mempercepat proses pengerjaan.

“Saya kira langkah Pak Wali ini sangat tepat. Ditambah lagi  beliau dengan tegas meminta agar tidak tidak ada lagi bangunan didirikan di atas drainase. Dengan demikian drainase tidak tertutup sehingga air yang menggenangi jalan dapat mengalir  ke drainase dengan sempurna. Memang idealnya di atas saluran draianse tidak boleh ada bangunan apapun. Jika ada bangunan, selain mengganggu drainase, juga sulit untuk melakukan pengontrolan apabila terjadi penyumbatan. Ditambah lagi budaya masyarakat untuk menjaga dan memelihara masih kurang,” jelas Melloukey.

Selanjutnya, Melloukey juga mendukung Wali Kota yang meninjau langsung pemasangan U-ditch di Kecamatan Medan Johor beberapa waktu lalu. Sebab, tujuan peninjauan dilakukan untuk memastikan pemasangan U-ditch berjalan dengan lancar, tepat serta memperhatikan kualitas. Artinya, paling tidak ada semacam inspeksi mendadak (sidak)  yang dilakukan sehingga para pekerja tidak bekerja asal-asalan.

“Dengan melihat langsung pembangunan infrastruktur yang dilakukan, saya menilai itu merupakan suatu hal yang jitu. Karena bagaimanapun masyarakat Kota Medan Melihat sesuai dengan kenyataan, misalnya banjir atau jalan berlubang.  Kita melihat Pak Wali Kota sudah bekerja keras untuk mengatasi persoalan infrastruktur. Mudah-mudahan dengan kerja keras beliau ini, infrastruktur baik jalan maupun drainase di Kota Medan akan menjadi lebih baik lagi ke depannya,”  harapnya seraya menambahkan, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke dalam drainase harus ditingkatkan lagi.(Sr)

Komentar