DPRK Aceh Barat Belajar E-Goverment ke Pemko Medan

klikmedan.id-Komisi I DPRK Aceh Barat melakukan kunjungan kerja ke Pemko Medan, Rabu (26/2). Mereka bertujuan memperluas cakrawala perbandingan soal
peningkatan layanan dan mutu tata jelola pemerintahan dan penerapan sistem e-goverment.

Kunjungan rombongan legislator Aceh Barat ini diterima Plt. Wali Kota Medan, Ir. H. Akhyar Nasution, M. Si., diwakili Asisten Pemerintahan dan Sosial, Musaddad, di Ruang Rapat Bagian Hakda Setdako Medan. Ikut mendampingi Musaddad yakni Kepala BKDPSDM, Muslim Harahap, dan Kabag Tapem, Rasyid Ridho.

Wakil ketua DPRK Aceh Barat, H. Kamaruddin selaku ketua rombongan menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan baik
Pemko Medan.
Dia menuturkan, kedatangan mereka untuk mencari serta belajar banyak hal dari Pemko Medan terkait tata kelola pemerintahan sehingga nantinya dapat diimplementasikan di kabupaten yang beribukota Meulaboh tersebut.

“Terima kasih kami sampaikan atas penerimaan dan sambutan baik yang diberikan. Kami sangat berharap pertemuan ini memberi kami banyak saran, masukan dan ilmu sehingga nantinya dapat membantu kami menjalankan roda pemerintahan serta menentukan kebijakan di Kabupaten Aceh Barat agar menjadi kabupaten yang lebih maju layaknya Kota Medan,” kata Kamaruddin.

Selanjutnya Kamaruddin mengungkapkan memilih Kota Medan sebagai tujuan kunker sebab menilai Kota Medan memiliki perkembangan serta kemajuan yang signifikan.

“Dari berbagai sumber informasi dan berita yang kami lihat, Kota Medan berhasil meraih penghargaan dalam berbagai bidang. Ini juga yang menjadi alasan untuk membawa kami ke sini. Kami berharap dapat meraih pencapaian serupa. Apalagi pasca bencana tsunami yang melanda, kami merasa perlu belajar untuk menaikkan kualitas tata kelola pemerintahan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Aspem Setdako Medan Musaddad Nasution dalam sambutan tertulis Plt Wali Kota yang dibacakan terlebih dahulu menyampaikan secara singkat tentang Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan 2001 lingkungan dengan luas wilayah mencapai 265,1 km persegi. Sedangkan jumlah penduduk sebanyak 2,4 jiwa dengan arus komuter lebih dari 500 ribu perharinya. Meski heterogen, bilang Aspem, masyarakat tetap hidup rukun dalam bingkai kerukunan.

“Selain keberagaman, Kota Medan merupakan salah satu pusat perekonomian regional terpenting di Pulau Sumatera dan menjadikannya kota terbesar ke tiga di Indonesia yang membuat Kota Medan memiliki kedudukan, fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan dan keuangan baik secara regional maupun internasional di kawasan barat Indonesia. Itu sebabnya, percepatan pembangunan difokuskan sebagai kota jasa, industri, perdagangan serta pendidikan,” jelas Aspem.

Terkait e-goverment, Aspem mengungkapkan bahwa Pemko Medan telah menerapkan berbagai sistem tata kelola pemerintahan dan layanan berbasis elektronik.

Dia menyebutkan, Pemko Medan memiliki sistem Area Traffic Control System (ATCS) untuk melihat arus lalu lintas Kota Medan. Selain itu, aplikasi Medan Rumah Kita (MRK) sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan aduan sehingga dapat ditindaklanjuti OPD terkait.

Selain itu, lanjut Aspem, Pemko Medan juga memiliki Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N LAPOR) yang terintegrasi langsung ke pusat.

“Sebagai perwujudan smart city, kita juga telah memiliki command center yang menyimpan data tentang kota medan,” paparnya.

Selanjutnya, rombongan DPRK Aceh Barat diajak menuju ruangan Command Center untuk melihat dan mengetahui langsung sistem kerja dan layanan yang dijalankan lewat penjelasan dari pegawai yang bertugas.

Pertemuan diakhiri dengan saling bertukar cinderamata.

Komentar