Gercep Tangani Penderita Atresia Biller, Bobby Nasution Tunjukkan Komitmen Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

klikmedan.id || Medan.
Rasa empati Walikota Medan Bobby Nasution terhadap warganya cukup tinggi, terutama  bagi yang kurang mampu. Apalagi menyangkut pelayanan kesehatan,  orang nomor satu di Pemko Medan itu dengan cepat meresponnya. Salah satunya seorang bayi warga Medan Area berusia tujuh bulan bernama Aiyla Adisty Hidayah. Balita malang penderita penyakit langka atresia billier ini membutuhkan biaya untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut.

Mendengar kabar tersebut, Bobby Nasution langsung gerak cepat (gercep) menginstruksikan jajaran terkait untuk membawa Aiyla ke RSUP H Adam Malik guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Apalagi diketahui keterbatasan kondisi ekonomi mengakibatkan kedua orangtuanya Rahmat Hidayat (31) dan Olivia Saridah (27) kesulitan untuk memberikan perobatan maksimal bagi bayi yang mengalami pembengkakan perut akibat gangguan hati tersebut.

Sebagai bentuk empati dan wujud kepeduliannya, bersama Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu, Bobby Nasution pun menjenguk Aiyla, Kamis (7/10) malam. Tak kuasa melihat kondisi Aiyla, Kahiyang Ayu bahkan sampai menetaskan air mata seraya sesekali tampak ditenangkan oleh Bobby Nasution. Melihat kondisi Aiyla, Bobby Nasution pun mengatakan, biaya perawatan Aiyla ditanggung  Pemko Medan.

“Saat ini yang terus kita lakukan adalah mendoakan agar Aiyla diberi kesehatan dan keluarganya diberikan kekuatan untuk merawat Aiyla. Soal pembiayaan, kita register ke Kota Medan,” kata Bobby Nasution saat menjenguk Aiyla.

Berdasarkan keterangan Plt Kadis Kesehatan dr Mardohar Tambunan, Aiyla masih terus dalam penanganan. Saat ini, terang Mardohar, para dokter masih terus meningkatkan keadaan umumnya, artinya yang menyangkut gizi dan nutrisinya. Sebab, saat dibawa ke rumah sakit kondisi umumnya terbilang kurang baik.

Diungkapkan Mardohar, jika dilakukan tindakan besar seperti operasi, tambahnya, harus melalui pertimbangan dokter spesialis dan persetujuan orang tua.  “Jika dilakukan transplantasi hati, harus ada  pendonor hati. Di samping operasi juga harus  mendapatkan izin dari orang tua bayi,” imbuhnya.

Gercep Bobby Nasution menangani bayi penderita atresia billier tersebut mendapat sambutan positif dari akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Indra Fauzan SHI MSoc Sc Phd. Dirinya melihat, ada kepedulian sosial dalam tindakan Bobby Nasution yang memberikan tindakan cepat kepada bayi Aiyla.

“Sebagaimana kita ketahui salah satu nilai kepemimpinan yang baik adalah memberikan perhatian dan juga kebijakan yang berdampak kepada banyak orang, termasuk kepada masyarakat diberbagai lapisan. Tentunya ini juga menjadi tugas yang diemban tidak hanya oleh Walikota, tapi juga dinas – dinas terkait agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara total dan tidak memandang status,” ujar Indra.

Selain itu, tambah Indra, bentuk pekerjaan serupa juga harus diberikan kepada kepling dan lurah karena mereka langsung yang bersentuhan dengan masyarakat. Sebab, mereka lebih tahu masyarakat disekitar dan jangan sampai kecolongan. Terlebih, kesigapan perangkat daerah dilevel ujung tombak inilah, imbuhnya, menjadi sangat penting agar bayi-bayi lain yang memiliki permasalahan kesehatan di Kota Medan bisa teratasi dengan cepat. “Oleh karenanya, pendataan itu penting sekali agar masyarakat mendapat perhatian yang optimal dari pemerintah,” tambahnya.

Atas gercep Bobby Nasution tersebut, Indra pun menyampaikan apresiasinya. Sebab, Indra menilai bahwa Bobby Nasution telah memandang Kota Medan harus cepat tanggap terhadap permasalahan lokal sehingga program pembangunan berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) dapat terlaksana dengan baik. “Apalagi program-program beliau ini kan cukup tegas, bahwa Kota Medan harus mampu bersaing dengan kota kota besar lainnya. Tentunya dengan begitu, permasalahan kesehatan anak dan ibu seperti bayi Aiyla ini dapat teratasi dengan segera,” ungkapnya optimis.(Sr)

Komentar