Penataan Kota Lama Medan Sebagai Investasi Ekonomi & Bisnis Bagi Medan

Medan (klikmedan.id)
Penataan kawasan Kota Lama Medan menjadi salah satu program prioritas utama Wali Kota Medan Bobby Nasution dinilai sudah tepat dan sangat representatif sekaligus menjadi branding Kota Medan. Kebijakan itu tentunya dapat membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi. Keberhasilan penataan sejumlah kota tua di Indonesia, seperti Bandung di Jalan Braga, Semarang (Kota Lama) dan Jakarta (Kota Tua), juga tidak terlepas berkat dukungan pihak investor (swasta). Kini, ketiga kawasan itu menjadi branding dan daya tarik wisatawan sehingga berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

“Saya menilai langkah yang dilakukan Wali Kota menata kawasan Kota Lama Medan sudah sangat baik dan memang harus dilakukan. Apalagi, pihak swasta dilibatkan dalam melakukan penataan tersebut. Saat ini, kita mau tidak mau memang harus melibatkan pihak swasta. Sebab, kita saat ini tidak bisa hanya mengandalkan APBD maupun APBN karena anggarannya terbatas,” kata Nana Dyki Dirbawanto SE MBA selaku Akademisi Admistrasi Bisnis FISIP USU saat dihubungi, Rabu (9/6).

Oleh karenanya, Dyki mendorong Pemko Medan untuk membuka peluang selebar-lebarnya kepada pihak swasta untuk ikut serta dalam penataan Kota Lama Medan, termasuk gedung tua Warenhuis. Bahkan, imbuhnya, jika Pemko Medan juga melibatkan penanaman modal asing (PMA), Dyki menilai itu sah-sah saja. Sebab, tujuan penataan dilakukan untuk menjadikannya sebagai branding kota ke depannya.

“Ditambah lagi, sosok Bobby Nasution saat ini harus diakui sudah menjadi branding yang cukup bagus. Jujur saja, saya melihat ini dari segi ekonomi dan bisnis, bukan sebagai pemilik kebijakan publik. Bisa kita bilang sebagai investasi secara ekonomi dan bisnis untuk Kota Medan sendiri,” jelasnya.

Selanjutnya, menurut pria yang merupakan lulusan Universitas Negeri Semarang (S-1) dan Institut Teknologi Bandung  (S-2) tersebut, upaya yang harus dilakukan untuk menarik pihak swasta berinvestasi adalah jaminan security (keamanan). Artinya, pihak swasta harus merasa yakin jika berinvestasi di Medan benar-benar terjamin keamanannya. Selain itu, imbuhnya, pembenahan birokrasi sehingga pihak swasta mudah dalam melakukan proses perizinan.

“Sekali lagi, saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Wali Kota untuk melakukan revitalisasi kawasan Kota Lama Medan, termasuk Gedung Warenhuis. Apalagi, sama-sama diketahui, kawasan Kota Lama Medan, terutama Kesawan sejak dahulu popularitasnya memang sudah sangat baik dan menarik di Kota Medan. Jadi, sudah tepat jika penataan dilakukan, apalagi melibatkan pihak swasta, termasuk PMA,” paparnya.

Menyikapi soal revitalisasi gedung tua Warenhuis, Dyki juga sangat mengapresiasinya. Dirinya yakin dengan revitalisasi yang dilakukan, bekas gedung yang merupakan supermarket pertama di Kota Medan itu akan maju. Namun, Dyki memberi catatan, revitalisasi Warenhuis harus didukung dengan bangunan yang ada di sekitarnya.

“Menurut saya, seluruh kawasan Kesawan harus dijadikan City Walk. Kita tidak bicara satu gedung, tapi seluruh gedung. Kemudian, orang yang berkunjung ke sana harus mengetahui di mana lokasi parkir, jalan keluar masuk, fasilitas umum serta keamanan. Kita berharap, Kesawan dapat seperti kawasan Alor di Kuala Lumpur, Malaysia,” harapnya.

Seperti diketahui, penataan heritage, termasuk Kesawan merupakan salah satu program prioritas utama Bobby Nasution. Sejak dilantik sebagai Wali Kota, Bobby Nasution telah melakukan sejumlah pembenahan. Selain ingin mengembalikan kejayaan Kota Medan masa lampau, Bobby Nasution juga ingin menjadikan Kota Lama Medan sebagai ikon baru di ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Tidak hanya mengembalikan kejayaan Kota Medan pada masa lampau, Bobby Nasution ingin penataan dilakukan harus memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM. “Secara fisik, saya mau penataan Kota Lama Medan dapat dirasakan masyarakat. Sebaliknya, secara fungsi, revitalisasi yang dilakukan harus memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.(Sr/k)

Komentar