Tinjau Pengorekan Parit, Bobby Nasution Turun Langsung ke Dalam Saluran dan Temukan Akar Permasalahan

klikmedan.id || MEDAN.
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau pembersihan dan pengorekan saluran parit Medan Urban Development Project (MUDP) di Jalan Menteng Raya, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Minggu (13/3). Guna memastikan pengorekan parit MUDP berjalan maksimal Bobby Nasution turun langsung ke dalam saluran parit tepatnya di mulut saluran parit yang berada di bawah Jembatan Sungai Denai.

Selain memastikan pengorekan, ketika berada di dalam saluran parit sekitar 20 menit dan menyusuri saluran, Bobby Nasution juga menemukan akar permasalahan kenapa air di saluran tidak lancar mengalir ke sungai Denai. Ternyata terdapat sedimen di dalam saluran parit tepatnya di saluran nomer satu sudah mencapai 80 persen, tentunya ini yang membuat aliran air tidak lancar dan mengakibatkan genangan air di pemukiman warga ketika hujan lebat turun.

Melihat hal tersebut Bobby Nasution yang saat peninjauan didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Muhammad Sofyan, Kadis PU Topan OP Ginting, Kadis Kebersihan dan Pertamanan Syarifuddin Irsan Dongoran, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane dan Kabag Tapem Andi Mario Siregar, serta Camat Medan Denai, Medan Kota, Medan Area dan Medan Amplas menginstruksikan Dinas PU berkolaborasi dengan Kecamatan untuk segera mengatasi permasalahan tersebut.

“Saya minta ini segera diselesaikan, karena ketika di dalam tadi kita bersama sudah melihat dan menemukan akar permasalahannya, sedimen yang cukup tebal di salah satu saluran menjadi kendalanya dan membuat air tidak mengalir ke sungai, sehingga menyebabkan genangan air di pemukiman warga, ” kata Bobby Nasution.

Selanjutnya Bobby Nasution juga menginstruksikan Mobil Pemadam Kebakaran yang ikut turun dalam pengerukan saluran drainase ini untuk menyemprotkan air dengan tekanan tinggi ke dalam saluran parit agar dapat menghancurkan tebalnya sedimen di dalam saluran, sehingga saluran parit akan lancar. Selain itu Petugas P3SU Kecamatan dan beberapa alat berat milik Dinas PU juga diturunkan dalam pengorekan ini.

Salah seorang warga bernama Rifai melihat aksi Bobby Nasution yang turun meninjau pengorekan bahkan langsung masuk ke saluran parit merasa kagum. Dirinya menilai baru ini ada Wali Kota yang masuk ke dalam saluran parit dan menemu kan akar permasalahan didalamnya. Apalagi di dalam saluran tersebut gelap dan udara juga terbatas, tetapi Wali Kota tanpa ragu turun ke dalam saluran.

“Saya tadi gak nyangka pak wali turun dan masuk ke dalam saluran parit. Saya kira hanya meninjau dari atas saja, ternyata beliau masuk, meskipun di dalam gelap dan udara juga terbatas,” Ujar Rifai warga jalan Menteng Raya sembari berharap pengorekan ini dapat mengatasi permasalahan genangan air di Kelurahan Binjai.

Pengorekan parit atau saluran drainase yang ditinjau Bobby Nasution ini tidak hanya mengatasi permasalahan genangan air di pemukiman warga, tetapi di sela- sela peninjauan Bobby Nasution juga memborong minuman es dawet dan mempersilahkan seluruh petugas yang terlibat dalam pengorekan untuk mengambil minuman tersebut.

Azizah penjual es dawet yang awalnya merasa senang karena parit di tempat tinggalnya di korek dan berharap genangan air dapat teratasi, mengaku terkejut dan bersyukur karena Pak Wali Kota memborong jualannya. “Jujur saya senang parit disini di korek dan dibersihkan apalagi Pak Wali Kota langsung turun. Bahkan saya bersyukur es dawet saya di borong, Terima kasih Pak Wali,” Sebut Azizah warga yang tinggal di Jalan Menteng Raya samping Kantor Lurah Binjai.

Sementara itu Kadis PU Topan OP Ginting menjelaskan bahwa pengorekan parit ini dilakukan karena sejumlah wilayah di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai ini terjadi genangan air ketika hujan turun. Setelah dilakukan diidentifikasi, ternyata di dalam saluran parit yang membentang sepanjang jalan Menteng Raya tepatnya Parit Medan Urban Development Project (MUDP) yang bermuara ke sungai Denai ditemukan  sedimen yang cukup tinggi dan tebal.

“Setelah kita identifikasi ditemukan di saluran nomer satu dan nomor tiga tepatnya sisi sebelah kiri jembatan sedimen sudah sangat banyak dan tebal bahkan ketebalan sudah mencapai 80 persen,” Jelas Topan Ginting.

Ditambahkan Topan Ginting, upaya yang dilakukan mengatasi permasalahan tersebut adalah melebarkan dimensi pintu keluar saluran yang bermuara ke sungai Denai dengan menggunakan Breaker dan Jack Hammer. Selain itu dilakukan penyemprotan sedimentasi dengan menggunakan air dari mobil pemadam kebakaran, sebab jika dilakukan manual sangat sulit untuk mengangkut material dari dalam.

“Mudah-mudahan kita semprot dengan tekanan air yang tinggi sedimen yang ada di saluran hancur dan keluar. Selanjutnya sampah yang mengalir akan kita tampung di mulut drainase yang mengalir ke sungai Denai,” sebut Topan.(Sr)

Komentar