Wali Kota Medan Sampaikan Perkembangan Penanganan Covid-19 Langsung Dari Kantor Camat Medan Helvetia

klikmedan.id || Medan.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan perkembangan penanganan covid-19 langsung dari Kantor Camat Medan Helvetia. Kantor Camat Medan Helvetia ini dipilih Bobby Nasution sebagai tempat berkantor mengingat di wilayah kecamatan ini masuk kedalam zona merah penyebaran covid-19.

“Kemaren ada 400 lebih kasus covid-19 di kota Medan dan penyumbang terbesarnya dari Kec. Medan Helvetia, makanya kita fokuskan disini, agar kita bisa sama-sama mengajak masyarakat untuk memutus mata rantai covid-19, namun sebelum itu dilakukan kita juga harus bisa memutus mata rantai covid-19 di internal kita.” kata Bobby Nasution saat di wawancarai oleh Kompas TV, Kamis (19/8).

Melalui siaran langsung tersebut Bobby Nasution mengatakan untuk penanganan covid-19 di Kota Medan sudah mengikuti  arahan dari Presiden RI, Joko Widodo. Dalam arahan Presiden ada empat hal yang harus diterapkan dalam penanganan covid-19 diantaranya yang pertama adalah pembatasan kegiatan masyarakat, kedua melakukan testing dan tracing, selanjutnya ketiga mengoptimalkan lokasi isolasi terpusat  dan yang terakhir adalah mengoptimalkan vaksinasi covid-19.
“Pemko Medan terus berusaha melaksanakan sebaik-baiknya empat hal tersebut.” ujar Bobby Nasution.

Terkait dengan lokasi isoter yang ada di Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan saat ini ada dua lokasi isoter yang sudah beroprasi diantaranya yaitu di Ex Hotel Soechi dan Gedung P4TK. Dan saat ini sudah ditambah lagi dengan satu kapal terapung sebagai tempat isoter yang rencananya dapat mulai digunakan esok hari.
“Tadi pagi sudah kami cek, dan saat ini sedang di siapkan fasilitasnya standar covid-19 dengan muatan mencapai 485 bed.” sebut Bobby Nasution.

Sedangkan terkait dengan vaksinasi di kota Medan, Bobby Nasution menjelaskan untuk vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 22.36% sedangkan vaksinasi untuk dosis kedua baru mencapai 15% sampai dengan 16%. Hal ini terkendala akibat minimnya dosis vaksin yang masuk ke Kota Medan. Karena selama penerapan PPKM banyak vaksin yang di fokuskan ke daerah Jawa. Padahal Pemko Medan telah menargetkan setiap harinya dapat melakukan vaksinasi hingga mencapai 16.000 orang.

“Ini dari faskes Pemko Medan saja, belum lagi dari TNI dan Polri yang juga melakukan vaksinasi massal. Sementara kami menargetkan vaksinasi setiap harinya 16 ribu namun saat ini jumlah stock vaksin kita hanya 20an ribu, jadi kalau kita suntikan semua sehari saja sudah habis.” jelas Bobby Nasution.

Sementara itu ketika ditanya mengenai penghapusan anggaran untuk pembelian mobil dinas, Bobby Nasution kembali menjelaskan bahwa anggaran untuk pembelian mobil dinas tahun ini dialihkan untuk penanganan covid-19 yang dinilai lebih penting saat ini. Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk membeli ambulance yang akan digunakan untuk vaksinasi secara door to door.

“Jadi anggaran mobil dinas kita alihkan untuk penanganan covid-19, uangnya itu kita guna juga untuk memenuhi ketersediaan mobil ambulace, karena saat ini kita baru memiliki dua mobil ambulance  yang bisa mengangkut masyarakat yang sakit maupun yang digunakan untuk vaksinasi door to door. Ini yang akan kita penuhi untuk seluruh kecamatan.” pungkasnya.(Sr)

Komentar