klikmedan.id || MEDAN
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengimbau kepada masyarakat Kota Medan, khususnya pelaku ekonomi kreatif untuk segera mendaftarkan hasil kekayaan intelektualnya melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. Sebab, kekayaan intelektual merupakan salah satu aset dari sebuah produk.
Imbauan disampaikan Bobby Nasution saat menghadiri Roving Seminar Kekayaan Intelektual di JW Marriot Medan Jalan Putri Hijau, Rabu (13/4). Selain diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno secara virtual, seminar yang mengusung tema Kreatifitas dan Inovasi Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional”, juga dihadiri sejumlah Gubernur se-Sumatera dan Bupati/Wali Kota se-Sumut.
“Mungkin masih banyak yang belum menyadari, jadi butuh sama-sama dipahami kalau (kekayaan intelektual) itu merupakan salah satu aset yang kita miliki sehingga nanti kedepannya bisa menambah nilai ekonomi yang ada. Oleh karenanya saya minta teman-teman semua untuk ikut mendaftarkan hak kekayaan intelektualnya melalui Kemenkumham,” kata Bobby.
Roving Seminar Kekayaan Intelektual ini digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI ini. Selain Sumatera Utara, tepatnya Kota Medan, seminar juga dilaksanakan di 6 provinsi lainnya yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. Medan merupakan kota pertama digelarnya Roving Seminar Kekayaan Intelektual tersebut.
Ada pun tujuan seminar ini digelar guna meningkatkan pemahaman kepala daerah dan pimpinan perguruan tinggi untuk memanfaatkan sistem kekayaan intelektual (KI) dalam mendorong percepatan pembangunan ekonomi di wilayahnya. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang yang dilakukan Menkumham Yasonna H Laoly bersama Gubernur Sumut dan Plt Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Razilu.
Yasonna mengungkapkan, Provinsi Sumut merupakan salah satu provinsi yang memiliki pendaftar terbanyak di Sumatera terkait kekayaan intelektual yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi baik personal maupun komunal. Kemajuan suatu bangsa, imbuhnya, sangat tergantung dengan inovasi dan kreatifitas. Namun banyak yang tidak menyadari, bilangnya, kreativitas dan inovasi ini dapat dimaterialisasi menjadi keuntungan ekonomi dan perlu dilindungi.
Dikatakan Yasonna, kehadirannya dalam rangka memacu agar masyarakat dan pemerintah daerah sadar akan pentingnya pendaftaran hak-hak kekayaan intelektual tersebut. Disamping itu juga mendorong pelaku ekonomi, inovator di kampus, pelaku ekonomi kreatif, pemusik dan pencipta untuk berlomba-lomba menciptakan dan mendaftarkan hasil intelektualnya. “Hasil penelitian mengatakan semakin tinggi suatu intelektual negaranya, maka semakin maju negaranya,” kata Yasonna.
Usai menghadiri acara tersebut, Bobby Nasution kembali mengimbau kepada masyarakat Kota Medan agar tidak hanya memperhatikan produknya saja, tetapi juga kekayaan intelektualnya seperti merek, logo dan lain sebagainya. Sebab, kekayaan intelektual merupakan salah satu aset dari sebuah produk. Bobby Nadution selanjutnya mengunjungi stand UMKM dari sejumlah OPD yang ada di lingkungan Pemko Medan, mulai dari stand batik hingga makanan.(Sr)
Komentar