Dihadapan Para Peserta Pertemuan ke-5 IMT-GT GCMC Tahun 2022, Wakil Wali Kota Medan Sampaikan Capaian dan Langkah Pembangunan Berkelanjutan Di Kota Medan

Medan || Pemko Medan sukses menyelenggara kan rapat pertemuan ke-5 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Green Cities Mayor Council (GCMC) Tahun 2022 yang diselenggarakan di Hotel Adimulia Medan, Selasa (1/11).

Dalam pertemuan yang dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan, H.Aulia Rachman disampaikan capaian dan langkah penting dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Medan dibawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Dihadapan para peserta rapat yang terdiri dari para Wali Kota yang tergabung dalam IMT-GT yang berasal dari negara Malaysia dan Thailand tersebut, Wakil Wali Kota Medan H. Aulia Rachman mengatakan IMT-GT merupakan inisiatif kerjasama sub-regional yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand pada tahun 1993 yang bertujuan untuk akselerasi transformasi ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat ketiga negara.

Kerangka kerjasama IMT-GT mengkolaborasi kan antara peran swasta dan Pemerintah dalam memanfaatkan sumberdaya baik alam maupun manusia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan budaya dengan memperhatikan pelestarian lingkungan hidup.

“Oleh karena itu IMT-GT mempromosikan Green Development Initiative dalam mencapai IMT-GT Vision 2036 yang menjunjung tinggi Sustainable Development Goals (SDGs).” kata H.Aulia Rachman.

Dikatakan Wakil Wali Kota Medan lagi, saat ini Pemko Medan telah melakukan beberapa langkah penting guna mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satunya di bidang transportasi telah dikembangkan angkutan masal berbasis jalan (Bus Rapid Transit) dan merencanakan pembangunan Light Rail Transit (LRT). Kemudian penerapan teknologi Intelligent Transportation System (ITS) di 86 persimpangan jalan dan 4 Area Traffic Control System (ATCS) yang dinilai berhasil meredam kemacetan dan perlambatan lalu lintas sehingga dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan.

“Sedangkan untuk penerapan E-parking, kita telah terapkan di 87 koridor jalan yang bertujuan untuk mendorong pemanfaatan digitalisasi. Selain itu kita juga melakukan pemasangan 17.086 lampu penerangan jalan umum (LPJU) hemat energi serta 300 LPJU tenaga surya yang telah dipasang yang mana semua hal tersebut merupakan implementasi dari Green City Action Plan 2035 Kota Medan sektor transportasi dan energi hijau.” jelas H. Aulia Rachman.

Lebib lanjut lagi, terkait persampahan, Pemko Medan terus berupaya untuk membangun TPS3R (Reuse, Reduce, Recycle) sekaligus mempromosikan pemilahan sampah di rumah tangga. Implementasi Waste To Energy juga terus dikaji yang paling sesuai dengan karakteristik kota Medan dengan harapan di tahun 2024 kota Medan sudah memiliki tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yang beroperasi dengan sistem Sanitary Landfill.

Untuk sektor pendidikan, H.Aulia Rachman mengatakan terdapat 48 Sekolah di kota Medan sebagai sekolah Adiwiyata dimana baik lingkungan fisik dan kurikulum pendidikannya sudah memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup. Dan terhadap peningkatan luasan ruang terbuka hijau, Kota Medan telah mengalokasi kan anggaran sekitar Rp. 200 Milyar setiap tahunnya guna mencapai luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20% atau 4.587 Ha hingga tahun 2042.

“Kota Medan adalah pusat perekonomian regional terpenting di pulau Sumatera dan salah satu dari tiga kota metropolitan di Indonesia yang ditandai dengan posisi Kota Medan sebagai pusat dari kawasan Metropolitan Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo) yang memiliki fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi perdagangan, jasa dan keuangan regional/internasional di kawasan barat Indonesia. Untuk itu Pemko Medan tentunya menyambut baik pelaksanan GCMC Meeting IMT-GT ini, yang mana secara tidak langsung kegiatan ini juga akan lebih mempromosikan sektor basis kota Medan guna meningkatkan daya saing di tingkat internasional.”ujar H. Aulia Rachman.

Seperti yang di ketahui bersama bahwa seluruh negara saat ini sedang menghadapi krisis energi dan tekanan inflasi. Ditambah adanya kondisi konflik regional antar negara yang berdampak terhadap energi dan harga pangan. Frekuensi bencana alam dan non alam seperti pandemi kesehatan juga menjadi masalah utama saat ini. Untuk itu H.Aulia Rachman berharap forum IMT-GT ini sebagai forum kerjasama regional harus adaptif terhadap guncangan dan tekanan atau shock dan stress perkotaan.

“Pertemuan ini akan menjadi wadah untuk saling bertukar fikiran dan meningkatkan resiliensi kota. Karena itu besar harapanya melalui forum ini kita dapat menjalin kerjasama untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi, pemulihan sektor pariwisata, kerjasama pertanian, industri halal, pengembangan SDM dan Investasi yang tujuan utamanya adalah melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif untuk kesejahteraan masyarakat.” harap H. Aulia Rachman.

Dalam pertemuan IMT-GT yang sudah berlangsung dari tanggal 31 Oktober 2022- 1 november 2022 ini turut hadir Wali Kota Hat Yai Municipality (Ketua 5th IMT-GT Green Cities Mayor Council (GCMC) tahun 2022 Pol. Lt Gensakom Thongmunee, beserta Wakil Wali Kota Hat Yai Mr. Witchai Kanchanasuwon, Wali Kota Yala Municipality Mr. Pongsak Yingchoncharoen, Wali Kota Thungsong Municipality Mr. Songchai Wongwatcharadamrong, Wali Kota Songkhla Municipality Mr. Visit Prayoonsawadate, dan Direktur CIMT Mr. Firdaus Dahlan.

Selain itu hadir juga Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, para delegasi IMT-GT beserta mitra IMT-GT, para pimpinan OPD dan Camat sekota Medan.-(Sr)

Komentar