Jelang HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, Bobby Nasution Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden

Medan ||  Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri Rapat Paripurna DPRD Medan dengan agenda Mendengar Pidato Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Dalam Rangka Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato Dalam Rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI  yang mengusung tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.” di Gedung DPRD Medan, Selasa (16/8) pagi.

Selain Bobby Nasution, sidang istimewa yang dibuka dan dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim SE turut dihadiri unsur Forkopimda Kota Medan, Wakil Wali Kota H Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, segenap Wakil Ketua dan anggota DPRD Medan, pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan, camat, tokoh agama serta tokoh masyarakat.

Dengan serius, Bobby Nasution beserta seluruh yang hadir dalam sidang istimewa itu selanjutnya mendengarkan pidato kenegaraan Presiden. Dengan mengenakan pakaian adat Paksian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bewarna hijau dengan tutup kepala bewarna emas, Presiden mengatakan, di tengah tantangan yang berat, Indonesia temasuk negara yang mampu menghadapi krisis global dan termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima negara di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.

Selain itu, kata Presiden, inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9%. Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp.106 triliun. Oleh karenanya, itu, Pemerintah mampu memberi kan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp.502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi. “Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44%  pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp.364triliun,” kata Presiden.

Presiden selanjutnya mengungkapkan, ada empat kekuatan yang dimiliki untuk membangun Indonesia. Kekuatan pertama, jelasnya, kemampuan mengelola agenda-agenda besar dengan baik.  Kekuatan kedua yakni sumber daya alam yang melimpah, kekuatan ketiga adalah bonus demografi, sedangkan kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. “Dengan kekuatan dan peluang besar tersebut, kita mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Presiden

Kemudian, Presiden menegaskan, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Dikatakannya, keamanan, ketertiban sosial dan stabilitas politik adalah kunci. Oleh karenanya, kata Presiden, rasa aman dan rasa keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat penegak hukum dan lembaga peradilan. Demikian juga dengan pemberantasan korupsi, lanjut Presiden, juga terus menjadi prioritas utama. “Untuk itu, Polri, Kejaksaan dan KPK terus bergerak,” ungkapnya.

Di kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan sembilan unicorn, jelas Presiden, terus didorong untuk membantu pemberdayaan UMKM. Kemudian, lanjutnya, 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024.

Usai mendengarkan pidato kenegaraan Presiden, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengungkapkan, terkait upaya Pemerintah untuk mendukung UMKM naik kelas sejalan dengan apa yang dilakukan Pemko Medan saat ini. Diungkapkannya, upaya yang dilakukan Pemko Medan di antaranya  menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM, terutama sektor kuliner dalam pengadaan makanan dan minuman di lingkungan Pemko Medan. Untuk pengadaan makanan dan minuman tersebut, pelaku UMKM harus terdaftar ke dalam E-Katalog Lokal Pemko Medan.

Siang harinya, Bobby Nasution bersama Wakil Wali Kota, Ketua DPRD Medan, segenap Wakil Ketua dan anggota DPRD Medan, unsur Forkopimda Kota Medan, Sekda Kota Medan, pimpinan OPD, Camat, tokoh agama dan tokoh masyarakat kembali mengikuti Rapat Paripurna dengan agenda mendengar Pidato Presiden RI Dalam Rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah Atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangan.-(Sr)

Komentar