klikmedan.id – Pentas Seni Siswa dan Lomba Monolog memperebutkan Piala Kadisbud Sumut serta uang jutaan rupiah meramaikan Taman Budaya Sumut, Selas (30/4) dari pagi hingga malam hari.
Acara ini mendapat apresiasi dari penonton. Salah satu yang menarik perhatian adalah fashion show SMK 10 pada ajang Pentas Seni Siswa di Taman Budaya Sumut.
Bahkan Kepala Taman Budaya Sumut Denny Elfriansyah, S.H. mengaku kagum dengan karya siswi SMK 10 tersebut.
“Ini karya luar biasa. Anak SMK sudah mampu berkarya selaiknya designer kondang,” kata Denny saat dimintai tanggapannya.
Saat diwawancarai mereka mengaku sudah menjual karya karya mereka. Beberapa busana diakui dijual mencapai harga Rp3 juta.
Sebelumnya juga ada persembahan satu Kabaret dari SMP Harapan 2. Kabaret ini menceritakan tentang dunia hewan hewan di dalam hutan.
Kabaret yang lumayan menarik ini bercerita tentang seekor ular dan kancil yang akan menangkap seekor rusa yang sedang terluka. Tetapi seekor gajah menyelamatkan. Meski pementasan ini menarik tetapi kurang kontekstual.
Ada juga pertunjukan teater dari Teater Enceng Gondok SMAN 3 Medan, Tari India yang juga membuat acara semakin meriah dan Band dari SMAN 1 Medan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Sumut, Wan Hidayati dalam pidato yang dibacakan Kepala Taman Budaya Sumut, Denny Herfiansyah SH mengatakan Pentas Seni Siswa ini dalam rangka pembinaan, pengelolaan dan pelestarian seni budaya daerah.
“Diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para siswa siswi agar lebih kreatif dan inovatif dalam pergelaran seni dan budaya di Sumut, ” sebut Wan Hidayati.
Hidayati juga mengatakan Pentas Seni Siswa perlu dikembangkan dan didukung oleh semua pihak agar bakat bakat terpendam yang dimilki siswa dapat tersalurkan.
“Sikap ini hanya akan tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan kepada siswa yang meliputi pengamatan, penilaian serta penumbuhan rasa memiliki keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni di luar sekolah, ” ujarnya.
Siswa juga lanjutnya, perlu diberikan ajang kreatifitas, sebagai salah satu solusi dari sekian banyak kegiatan yang bermanfaat. Di samping itu juga untuk mempererat tali persaudaraan sehingga lahir rasa nasionalisme yang tinggi di dalam sanubari pelajar.
“Dalam seni tak ada, suku, warna kulit, ataupun status sosial. Semua orang bebas berekspresi dan berkarya melalui seni. Pentas seni mengajarkan siswa untuk lebih berani tampil di depan umum, ” tabdasnya.
Sementara itu beberapa kegiatan menyedot seribuan penonton yang hadir menyaksikan acara yang digelar dalam rangka Ulang Tahun yang ke-71 Pemprovsu ini juga menggelar bazar kuliner dari SMKN 10 Medan.
Sedangkan Lomba Monolog diikuti 26 peserta. Lomba yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari ini melahirka enam juara, tiga di antaranya adalah Eva Susanti (Juara 1), Desi ( Juara 2), dan Fadya Aura Diza( Juara 3). Sedangkam dewan juri dalam loma itu adalah Teja Purnama, Porman Wilson Manalu, serta Sukisno. (tj)
Komentar