Rapat Kerja Koordinasi Pengendalian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Wali Kota Medan Tidak Ingin Ancaman Resesi Menghambat Target Pembangunan Yang Telah di Sepakati di Tahun 2023

MEDAN || Guna memaksimalkan pembangunan Kota Medan ditahun 2023, Pemko Medan melalui Bappeda Kota Medan menggelar Rapat Kerja Koordinasi Pengendalian Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Tahun 2023 di Hotel Santika Dyandra Medan, Kamis (19/1).

Rapat kerja ini dibuka langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution. Selain itu hadir juga Wakil Wali Kota Medan H. Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, para pimpinan OPD, Camat, Lurah dan para pimpinan Perusahaan Daerah Kota Medan.

Dalam rapat kerja tersebut sejumlah point penting disampaikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diantaranya Wali Kota Medan menyampaikan tentang kondisi global saat ini. Dimana sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo dalam rapat kerja Kepala Daerah beberapa waktu yang lalu bahwa 1/3 belahan dunia diprediksi akan mengalami resesi ditahun 2023. Artinya kurang lebih 70 negara akan mengalami resesi ditahun 2023, sedangkan negara yang tidak mengalami resesi ratusan juta penduduknya akan merasakan seperti sedang resesi.

“Walaupun negaranya tidak mengalami resesi, namun masyarakatnya seolah-olah akan mengalami resesi. Kondisi ini yang menjadi tantangan bagi kita Pemko Medan, meski demikian kita tetap optimis target-target yang telah disepakati ditahun 2023 harus dapat tercapai.” kata Wali Kota Medan.

Oleh karena itu dengan adanya tantangan tersebut Wali Kota Medan Bobby Nasution tidak ingin mendengar ada alasan kondisi ekonomi global maupun kondisi ekonomi di Indonesia yang menjadi penghambat pembangunan.

“Prediksi resesi ini bukan baru hari ini kita dengar, selama ini kita telah menentukan target-target yang telah kita sepakati. Dan target ini harus bisa berjalan.”ujar Wali Kota Medan.

Untuk mencapai target-target yang telah disepakati di tahun 2023 tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution memiliki sejumlah aspek khususnya dalam mencapai target Pendapat Asli Daerah (PAD). Menurut Wali Kota Medan lagi, target pencapaian PAD bukan hanya menjadi Pekerjaan Rumah (PR) dari Badan Pendapatan Daerah Kota Medan saja melainkan menjadi PR oleh semua OPD.

“Semua OPD memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan PAD Kota Medan, jadi jangan ada yang merasa apabila PAD tidak mencapai target itu karena kesalahan Kepala Badanya, namun semua OPD mempunyai andil dalam hal ini.” kata Wali Kota Medan.

Selain itu Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menyampaikan bahwa salah satu kunci utama dalam meningkatkan PAD Kota Medan ialah dengan mempermudah investasi di Kota Medan, oleh sebab itu Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap iklim investasi di Kota Medan ditahun 2023 harus bisa lebih baik lagi.

“Aturan dalam investasi ini jangan dibuat terlalu panjang, temani investor itu untuk masuk ke Kota Medan, kasih mereka informasi seluas-luasnya tentang kota Medan dan informasi tentang investasi apa yang kita butuhkan hari ini. Kita memiliki penduduk yang besar di Sumatera, tentunya ini menjadi potensi bagi kita untuk mengundang para investor.”jelas Wali Kota Medan.

Point lainya yang ditambahkan Wali Kota Medan Bobby Nasution ialah dalam menjaga iklim investasi di Kota Medan, Bobby Nasution ingin agar jangan ada gangguan apapun bagi para investor yang ingin berinvestasi di Kota Medan. Sebab Wali Kota Medan menilai saat ini masih banyak gangguan bagi para invetor yang ingin mengembangkan usahanya di Kota Medan. Dari data yang ada ditahun 2022 investasi yang masuk ke kota Medan sebanyak 229 proyek untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan 1908 proyek untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

“Gangguan-gangguan yang dinggap biasa ini padahal sangat menganggu bagi para investor untuk masuk ke Kota Medan, ini yang harus kita hilangkan. Jadi tolong Camat harus bisa menjaga wilayahnya dari aksi premanisme. Selain itu kita juga harus memastikan birokrasi kita juga berjalan dengan baik.”kata Wali Kota Medan.

Dikesempatan itu Wali Kota Medan Bobby Nasution juga berpandangan bahwa ekonomi Indonesia beberapa kali bisa bertahan dari hantaman resesi dunia berkat dukungan dari para pelaku UMKM. Untuk skala Nasional jumlah UMKM sebanyak 64.19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61.97%. Sedangkan untuk skala Kota Medan sebanyak 38 ribu lebih dengan kontribusi terhadap produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebanyak 28.59%.

“Saya tahu sudah banyak sekali program UMKM yang kita buat, namun saya ingin lihat pelaku UMKM kita saat ini memiliki hasil yang baik atau tidak. kalau tidak berarti program UMKM kita tidak berjalan optimal.”kata Wali Kota Medan menambahkan.

Menurut Wali Kota Medan Bobby Nasution lagi, ekonomi Indonesia dianggap berhasil disebabkan karena dua hal yakni hilirisasi dan digitalisasi. Dua point ini yang menjadikan ekonomi Indonesia sampai dengan hari ini masih terus dapat bertahan dari resesi. Demikian halnya dengan kota Medan, Bobby Nasution mengatakan saat ini UMKM Kota Medan sudah diarahkan ke digitalisasi. Karena itu langkah ini harus terus diperkuat.

“Dalam melakukan digitalisasi sudah banyak program yang kita lakukan, hanya saja kita belum memperkuat hilirisasinya. Saya ingin di tahun 2023 kita harus lebih mempekuat hilirisasi produk-produk yang kita miliki sehingga memiliki nilai tambah, mulai dari penambahan manfaat dari produk tersebut. Saya ingin di tahun 2023 ada penambahan produk UMKM yang di ekspore.” kata Wali Kota Medan.

Point penting lainya yang disampaikan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution ialah masalah stunting. Meski telah dilakukan intervensi dan banyak program yang dilakukan, namun persoalan stunting masih ada di Kota Medan. Bobby Nasution ingin agar penanganan yang dilakukan tidak monoton. Artinya di tahun 2023 ini perangkat daerah terkait diminta tidak lagi memberikan makanan ultra olahan seperti biskuit. Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo karena tidak berdampak untuk mengatasi masalah stunting.

“Sebagai gantinya bisa memberikan bantuan ayam petelur bagi keluarga yang terkena stunting maupun keluarga yang rentan terkena stunting untuk dipelihara. Telurnya bisa dikonsumsi dan dijual guna menambah penghasilan, sebab salah satu penyebab stunting akibat dari faktor ekonomi,” ungkapnya.

Di samping itu Wali Kota Medan juga ingin agar seluruh Camat terus melakukan intervensi penanganan stunting di wilayahnya masing-masing. Termasuk, menggunakan dana kelurahan untuk mengatasi masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak tersebut.

Selain stunting, Bobby Nasution dalam rapat kerja tersebut, juga menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah agar mengatasi kemiskinan ekstrim yang ada di wilayahnya. Sesuai target Nasional, kemiskinan ekstrim di tahun 2024 harus 0 %. Untuk itu Camat dan Lurah diminta untuk menginventarisir kemiskinan ekstrim yang ada di wilayahnya dan dapat menggunakan dana kelurahan untuk membantu mengatasinya.

Selanjutnya Wali Kota Medan Bobby Nasution kembali menegaskan kepada seluruh OPD dan Camat agar dapat menjalankan lima program prioritas dengan sebaik-baiknya. Wali Kota Medan berpesan secara tegas agar jangan ada lagi pengerjaan proyek yang terlambat dilakukan di tahun 2023 khususnya terhadap Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang selaku perangkat daerah yang memiliki anggaran paling besar di lingkungan Pemko Medan.

“Saya ingatkan kedua perangkat daerah itu sudah dapat melakukan pekerjaan di awal tahun anggaran. Pengerjaan yang di atas 6 bulan, saya minta sudah melakukan kontrak kerja di bulan Maret ini sehingga dapat langsung dikerjakan. Harus dihitung untung ruginya jika pekerjaan tidak selesai sesuai waktu. Untuk itu, saya tidak mau lagi ada pengerjaan yang melewati tahun. Saya akan melihat apakah bulan Maret ini pengerjaan sudah dilakukan.” tegasnya.

Diakhir sambutanya Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan pidato Presiden RI Joko Widodo dalam Rakornas yang berlangsung beberapa waktu lalu tentang bahayanya politik identitas. Untuk itu Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap agar politik identitas ini tidak terjadi di Kota Medan, sebab ketidak harmonisan antar umat beragama yang terjadi akan berdampak kepada para investor sehingga takut untuk berinvestasi.

“Apabila ada konflik agama yang terjadi di wilayah, Camat jangan kabur dan takut untuk menyelesaikannya. Saya minta segera selesaikan konflik tersebut sesuai dengan konstitusi yang berlaku. Sebab, konstitusi kita memperbolehkan semua umat beragama untuk menjalankan ibadahnya,” pesannya.

Dalam rapat kerja koordinasi ini Wali Kota Medan Bobby Nasution juga memberikan penghargaan kepada 5 OPD dengan kinerja terbaik di tahun 2022 dan 2 Kecamatan terbaik. Kelima OPD tersebut diantaranya Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM), Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga, Sekretariat DPRD dan Bappeda. Sedangkan dua Kecamatan terbaik ialah Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Labuhan.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar dalam laporannya menjelaskan maksud rapat kerja koordinasi ini digelar untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Pemko Medan Tahun 2023 sekaligus review atas pelaksanaan program tahun sebelumnya agar lebih menjamin tercapainya target pembangunan sebagaimana ditetapkan.

“Sedangkan tujuannya guna mewujudkan pelaksanaan program kegiatan OPD serta APBD Kota Medan Tahun 2023 secara tepat waktu dan tepat sasaran, berkualitas serta membangun sisnergitas dan kolaborasi di antara OPD di lingkungan Pemko Medan,” jelas Benny Iskandar seraya menambahkan, rapat kerja ini diikuti sekitar 500 peserta.-(Sr)

Komentar