klikmedan.id || Medan.
Pemko Medan terus berupaya dalam penanggulangan agar Kota Medan keluar dari PPKM Level IV. Berbagai upaya yang telah dilakukan saat ini akan di maksimalkan dan lebih di optimalkan. Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk Kota-kota yang masih berstatus PPKM level 4 salah satunya adalah mengurangi mobilitas dan kuatkan 3 T.
“Isolasi Terpusat dan Vaksinasi juga merupakan arahan Presiden Jokowi dan saat ini Pemko Medan terus berupaya melakukannya sampai dengan ruang lingkup yang lebih kecil,” Kata Wali Kota Medan Bobby Nasution usai menghadiri Peresmian Gedung Isolasi Terpusat (Isoter) Pemerintah Provinsi Sumut di Gedung Asrama Haji Medan, Selasa (10/8). Peresmian tempat Isoter ini dilakukan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Dijelaskan Bobby Nasution upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam penanggulangan Covid-19 dan agar keluar dari PPKM Level 4 ini salah satunya adalah menggenjot Vaksinasi sampai dengan lingkup yang terkecil yakni lingkungan. Artinya Kepala Lingkungan nanti harus dapat memetakan rumah warga yang sudah di vaksinasi maupun yang belum di vaksinasi.
“Kepling wajib memetakan rumah- rumah warga, yang hijau sudah divaksin dan yang merah belum di vaksin. Sehingga nantinya akan kelihatan warga yang belum di vaksin. Selain itu vaksinasi massal juga akan kita kurangi,” Jelas Bobby Nasution.
Bobby Nasution juga menjelaskan angka kasus terpapar Covid-19 per hari ini sudah menurun. Namun begitu, masyarakat diminta agar tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.”Alhamdulillah hari ini kasus Covid-19 dibawah 400. Mudah-mudahan ini akan terus menurun, kita doakan bersama,” Ujar Bobby Nasution.
Ditambahkan Bobby Nasution, Pemko Medan akan memfokuskan untuk melakukan tracing di 5 kecamatan yang tinggi angka penyebaran Covid-19-nya. Selain itu terkait dengan penyekatan Pemko juga akan melihat sektor ekonomi di 5 wilayah tersebut, jika setelah dilakukan operasi dan yustisi pelaku usaha masih melanggar maka akan dilakukan penyekatan jalan di wilayah tersebut.
Sebelumnya Wali Kota Medan bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan unsur Forkopimda Sumut, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dan Kabinda Sumut, Plt Kadis Kesehatan Sumut serta segenap Pimpinan OPD Kota Medan diantaranya Plt Asisten Pemerintahan M Sofyan meninjau gedung Madinah Al Munawwarah Asrama Haji Medan di Jalan AH Nasution yang dijadikan tempat Isolasi Terpadu (Isoter) penanggulangan Covid-19 Provinsi Sumut.
Selain itu Bobby Nasution juga melihat-lihat ruangan di dalam gedung dan menyaksikan dari jauh pasien yang diantar dengan ambulance ke lokasi Isoter Asrama Haji. Dengan adanya Isoter ini maka semakin bertambah tempat Isoter di Kota Medan yang juga akan diperuntukkan untuk pasien gejala ringan dan tanpa gejala.
Selain itu Isoter ini juga untuk pasien yang masih dalam masa penyembuhan dari rumah sakit, bahkan warga yang melanggar Prokes setelah dites Swab dan ternyata hasilnya positif juga ditempatkan di gedung Isoter tersebut.
Gubernur Edy Rahmayadi menjelaskan bahwa Isoter Asrama Haji yang diresmikan ini ada 400 tempat tidur yang disediakan. Artinya tempat yang mampu menampung 400 orang dengan segala fasilitasnya ini diperuntukan untuk orang-orang terpapar kondisi ringan dan tanpa gejala.
“Selain itu Pasien Covid-19 dari rumah sakit dan sudah memasuki masa pemulihan juga akan dirawat di sini, hal ini dilakukan agar BOR di rumah sakit tetap terjaga dan pasien dengan gejala berat dapat dirawat segera di rumah sakit. Sehingga pasien tersebut tidak berlama-lama di rumah sakit dan menghemat BOR dan ICU. Isoter ini juga diperuntukkan bagi orang yang hasil dari tracing dan testing kontak erat orang terpapar Covid-19,” kata Edy.
Menurut Gubsu, Isolasi Terpusat milik Pemprov Sumut itu juga diperuntukkan kepada masyarakat yang tidak mematuhi prokes, yakni menggunakan masker. Jika hasil pemeriksaan swab antigen dinyatakan reaktif maka akan dibawa ke Asrama Haji dan dilakukan pemeriksaan. “fasilitas Isoter itu tidak dipungut biaya alias gratis. Namun demikian, ada aturan yang harus ditaati oleh setiap pasien,” Jelasnya.(Sr)
Komentar