klikmedan.id || Medan.
Pengurus Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sudirman mendukung kebijakan Bobby Nasution melestarikan kebudayaan sekaligus meningkatkan UMKM di Kota Medan dengan mewajibkan seluruh ASN di lingkungan Pemko Medan memakai baju adat setiap Jum’at. Dukungan ini diwujudkan dalam perhelatan Pesta Budaya sekaligus peluncuran Minggu Budaya di Gereja HKBP Jalan Sudirman Medan Minggu (10/10) mendatang.
“Minggu Budaya ini dilakukan setiap Minggu kedua dan pada saat itu jemaat HKBP mengenakan pakaian adat,” ujar pengurus Gereja HKBP Sudirman, Pendeta Nikson Ruftanto Samosir saat beraudiensi dengan Walikota Medan Bobby Nasution, Selasa (5/10) di kantor Walikota.
Mereka mengharapkan
kehadiran Walikota Medan Bobby Nasution bersama Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution dalam Pesta Budaya sekaligus meluncurkan Minggu Budaya itu.
“Pesta Budaya dan Minggu Budaya ini kami gelar untuk mendukung kebijakan Bapak Walikota yang ingin melestarikan budaya dan meningkatkan UMKM di Kota Medan. Kami berharap Bapak Walikota dan Ibu hadir mengenakan pakaian adat,” kata Pendeta Nikson.
Dia juga mengungkapkan, mereka akan menggelar pameran budaya guna mengedukasi para jemaat, terutama kaum muda agar mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan yang dimiliki sehingga mencintai dan melestarikannya. Di samping itu, jelasnya, mereka ingin menjadikan gereja tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga melakukan edukasi kepada masyarakat (jemaat).
Selain mendukung pemakaian baju adat, Pdt Nikson juga menambahkan, Gereja HKBP Sudirman juga mendukung kebijakan Bobby Nasution yang ingin melestarikan bangunan heritage. Dikatakan Pdt Nikson, Gereja HKBP merupakan cagar budaya dan mempunyai nilai kekhususan sendiri. Untuk itu, lanjutnya, Gereja HKBP akan direnovasi sehingga nantinya dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Medan.
Walikota Medan Bobby Nasution mengucapkan terima kasih atas dukungan pengurus Gereja HKBP Sudirman terkait kebijakannya mewajibkan ASN di lingkungan Pemko Medan untuk memakai pakaian dan atribut khas setiap Jum’at. Selain meningkatkan kecintaan akan budaya yang dimiliki, kebijakan itu juga dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan UMKM, terutama para perajin pakaian adat beserta aksesorisnya.
”Ada 11 etnis yang pakaian adatnya telah ditetapkan untuk bisa dipakai, salah satunya Batak,” jelas Bobby Nasution.
Selain pakaian adat, Bobby Nasution juga ingin makanan tradisional juga perlu diperkenalkan sehingga tidak hilang. Selain proses pembuatan, ungkapnya, stori dari makan tradisional disajikan juga sangat menarik untuk diketahui. Sebab, tidak sedikit makanan tradisional bisa disajikan sembarangan tetapi harus pada waktu dan acara tertentu saja.
Selanjutnya terkait dengan rencana merenovasi Gereja HKBP Sudirman, Bobby Nasution sangat mendukungnya. Hanya saja orang nomor satu di Pemko Medan itu berpesan agar renovasi yang dilakukan tanpa mengubah bentuk aslinya sehingga tetap terjaga keasriannya. Begitu juga dengan revitalisasi bangunan tua yang akan dilakukan Pemko Medan, termasuk Kota Lama Kesawan, tegas Bobby Nasution, tanpa mengubah bentuk aslinya.(Sr)
Komentar